Jadi, saya sudah merencanakan akan menceritakan buanyak
sekali kisah seru yang gila-gila bagai gula-gula, yang gokil bagai ditimpuk
kerikil, yang saya alami beberapa bulan terakhir. Siapa bilang bekerja itu
tidak bisa dilakukan dengan fun dan penuh candaan dodol?!
Ya, awalnya kami
kira, begitulah nasib kami, akan terperangkap dalam office hour dan berpesta
dalam semarak kendaraan ramai di daerah kuningan sewaktu pergi dan pulang
kantor (sampai akhirnya kantor kami pindah gedung ke suatu mall), makan siang
sambil kebingungan mencari-cari makanan apa lagi yang bisa (alias layak tanpa
harus berpanas-panas ria) untuk kami makan (sampai akhirnya kami memutuskan
untuk membawa bekal dari rumah; hunting makanan di mall atau sekitar; atau
tukar-tukaran lauk masing-masing). Setelah semua yang kami lalui di kantor ini,
saya jadi percaya bahwa hobi dan pekerjaan bisa dijalankan bersamaan; kalau
beruntung, kita akan bertemu dengan orang-orang yang 'mengerti' dengan diri
kita sepenuhnya, tidak sebatas rekan kerja semata, tapi benar-benar sebagai
sahabat yang bisa berbagi dan mengomentari, sebagai kakak pemberi saran akan
masa depan dan pekerjaan seperti apa yang sebaiknya kami cari berikutnya
(karena pekerjaan yang kami lakukan di sini hanya berstatus freelance), dan
juga sebagai nenek-nenek yang bawelnya
ampun-ampun-deh-sampe-menyembah-nyembah-deh. Orang-orang yang saya temui di
sini, terutama yang tiga teratas adalah mereka yang sangat apa-adanya, memang
sih ada yang 'memakai topeng' juga, tapi dengan mengakui bahwa ia memakai
topeng, bukankah itu sudah membuktikan bahwa ia cukup berani untuk menjadi apa
adanya?
Baiklah, mari dikupas satu persatu, anggap saja kamu
membacanya sambil mengupas bawang merah dan mengunyah permen karet.
Santai aja,
cuy.*
*berhubung ini adalah rahasia perusahaan, maka saya akan
mengganti nama mereka sesuka hati saya. :D
1. Si Penggalau Sejati
Kalau tidak kenal dengan manusia yang satu ini, maka bisa
dengan cepat menyimpulkan bahwa dia adalah orang yang pendiam dan kalem. CIH.
Untung saja saya sudah mengenalnya sejak awal masuk kuliah, dia adalah anak
bungsu kesayangan (dan tentunya juga sangat menyayangi) keluarganya yang
seringkali datang membawa makanan (terutama sarapan) ke kantor dengan gayanya
yang centil: mengibaskan rambut, menggoyang-goyangkan poninya yang 2 bulan
terakhir baru dipotong setelah contemplating dalam jangka waktu yang melebihi
tahun-tahun masehi, mengerjap-ngerjapkan mata di balik kacamatanya itu dengan
sok polos (dan tentu saja akan membuat kami semua ngakak kalau dia sudah
melepas kacamatanya, lucuk!), mengerucutkan bibirnya yang jelas sudah monyong,
memutar-mutar rok girly-nya dan sering mengeluhkan saya yang makannya paling
telat, ke toiletnya paling lama, tapi ia tidak pernah meninggalkan saya
(kecuali ya, kadang-kadang). Salut! Hahaha..
Ia sering sekali bercerita tiap
pagi, yang dimulai dengan "Eh, tahu ngga, sih?" lalu cerita pun
mengalir random, mulai dari supirnya, emaknya, ngko-nya, temen-temennya,
TETANGGAnya (eh, sori, capslock-nya kepencet, muahaha!) sampai cowok kece yang
tak sengaja ditemuinya di busway. Oh ya, satu lagi yang tidak boleh dilewatkan,
tentu saja penggalauan abadinya tentang kosmetik korea mana lagi yang harus ia
beli, entah karena diskon atau warnanya bagus. Terutama lip tint, yaowoh deh! Di
balik segala kekonyolan yang tercipta dari percakapan dan pekerjaan kami, i do
really grateful for having such partner, partner pulang kantor bareng, partner
menggalau di sepanjang jalan pulang (which is kadang-kadang obrolan kami yang
ngalor-ngidul entah-sejak-kapan bisa mendadak menjadi serius dan meaningful, we
talk about everything! Mulai dari harga banyak barang di mall dan website
belanja tentunya, pasangan impian, keluarga, persahabatan, semuamuanya!
I found it was not easy to found a friend whom you can
honestly tell about your opinions about everything, but thankfully she is one
of the kind (jiah, korea lagi, maaf deh. hahhaha). Ngomong-ngomong korea... ah,
sudahlah, mari kita bahas tokoh nomor 2.
2. Si Muka Datar Pemilik Segala Ekspresi
Pertama kali saya mengenal manusia ini, saya pikir ia
hanyalah kakak-kakak biasa dengan hidup biasa saja. Tapi, setelah kami
'nyambung' gara-gara nonton drama Aa' Do alias Do Min Joon (You Who Came from
Another Star)... baiklah, dia adalah kembang api! Hahaha.. Sampai sekarang,
saya masih sering dibuat sakit perut karena keseringan ngakak melihat
tampangnya yang bisa berubah-ubah sesuai kemauan yang punya. Astaga! She has
countless priceless expressions on her face! Ditambah dengan celetukan asal
yang spontan dari mulutnya, lengkaplah sudah penobatan kami akan Mr. Bean versi
cewek yang paling canggih! Kadang, kalau ia sudah memasang headset, pasti akan
terdengar lagu-lagu korea, mulai dari yang baheula sampai yang paling in yang ia nyanyikan dengan urat malu terputus, tentu saja ia punya partner in crime yang menyanyikan versi lagu inggris, rekan kerja cowok satu-satunya di ruangan kami. Oh Em Ji, Hello! (HAHAHA).
Ia
adalah music bank berjalan, pemabuk korea yang sampai wallpaper desktop-nya
punbergambar cowok-cowok korea yang bergiliran nangkring, sesuai mood dan edisi yang bersangkutan, mulai dari yang
imut-sampai yang macho. Lengkap kap! Tapi, walaupun demikian, ia adalah orang
yang jarang sekali saya temukan di muka bumi, ia memiliki banyak sekali
kosakata indonesia (maupun inggris) yang membuat saya berdecak kagum dan
terpesona! Kalau kami menemukan padupadan kalimat sulit di sela-sela pekerjaan,
cukup tanyakan saja pada ibu satu ini, voila! Langsung tersulap kata-kata
sederhana tapi enak didengar! Wooohoo.. and one thing to admire from our
process of this 'light friendship' adalah: kami yang mengetahui bahwa ia adalah newly
wed, cerita-cerita seru penuh makna tentang membina keluarga baru, keinginannya
untuk hamil begitu melihat teman-teman dan tetangga yang sudah menggendong bayi—sampai-sampai
menaruh wallpaper anak korea—sampai akhirnya hamil beneran!! Omg, such a
touchful happiness :')
Anyway, dia juga suka menaruh banyak barang kecantikan
korea di meja kerjanya beserta sebuah cermin, yang sayangnya selalu disabotase
oleh makhluk nomor 3 yang akan segera tiba ini...
3. Si Shopaholic yang Alergi Sana-Sini
Awalnya, saya mengenal manusia ini karena sering sekali
berada di meja resepsionis dan asik ber-skype-an pakai bahasa inggris. Pikirnya
sih hubungan pekerjaan, eeeh malah pacaran ternyata! But, we do impressed by
her and her boyfie's story yang bela-belain dateng ke Jakarta sampai sakit, dan
sempat main ke kantor kami juga. Well, setelah itu, manusia (sok) ramah ini
akhirnya saya kelompokkan menjadi ibu-ibu resik yang doyan makan bayam (but i
found out, itu ternyata karena dia juga bohuat sama mbak-nya yang masakin),
daaan.. terakhir, ternyata dia mirip banget sama saya! Saya tidak bisa
melupakan masa-masa kami bercerita layaknya tidak ada yang mengerti (tentu
saja, kami kan cuma mengobrol bertiga, dengan seorang lampu yang lebih mengerti
lip tint warna orange, hahaha uppss!), tentang konser, the moffats,
boyband-boyband yang eksis di tahun 90an, mantan pacar, hobi dan kesukaan,
idealisme, cara memandang hidup, masa-masa sekolah, dan banyak hal lain yang
saya pikir tidak bisa dijangkau sembarang orang. Dalam oh dalam. Hahaha..
Ia adalah penasehat yang baik, yang mendorong kita untuk
hidup lebih sehat dan berprinsip (walaupun kadang bikin keki), serta nyolotnya
minta ampun. Lama-lama, saya berhasil mempelajari sifatnya yang
tidak-pernah-merasa-bersalah, berhak-atas-apapun-milik-orang, dan tentu saja
semua itu dari sisi lucunya! Siapa coba, siapa yang berani balas memarahi
kita?! Siapaaaa?! *jangan lupa, melotot!* hahaha.. tapi belakangan ini, ia
tidak berkutik sama ibu hamil, ah such a relief. Ia juga teman belanja yang baik, tante yang gila merk,
yang sebentar lagi akan meng-upgrade hidupnya ke Minnesota! Tentu saja saya
mendoakan yang terbaik untuk masa depannya, yang jelas-jelas udah cemerlang!
Amiiiin! Di sana, hanya satu pintaku, Mak, Puhlease, jangan nonton sinetron dan berbicara seperti tokoh hello kitty lagi! Aku mohon sambil berderai airmata! :')) Hahaha..
Lalu, Si Lain-Lain yang Tak Boleh Ketinggalan.
Selain itu, masih ada beberapa teman kantor yang kalau
dibahas akan membuat keriting jari. Sebut saja salah seorang kakak dengan
penyakit narsistik yang sudah amat sangat akut, belakangan ini ia mencoba gaya
rambut terbaru dan masih saja selalu menyempilkan kata-kata "tapi,
gantengnya kayak gue dong." di hampir setiap pembicaraan kami mengenai
cowok ganteng korea dan sekitarnya, kami pun sudah lelah berusaha menyeretnya
kepada kenyataan sebenarnya, kelakuan yang sungguh membuat mata kami menyipit.
Kelakuan oh kelakuan. Setahu saya ia adalah penginap setia ruang kantor yang
belakangan ini membawa serta banyak sekali perkakas dapur untuk kelangsungan
hidup. Well, bagaimana pun juga, ia adalah penggemar drama korea dan segala jenis
film yang entah-bagaimana-berhasil ia download, salut! Semoga keinginannya buka
warung masakan jepang segera terpenuhi ya!
Tidak lupa juga dengan seorang ibu-ibu royal nan cablak,
yang selalu bertanya-tanya akan keberadaan kita, "Mana ke dua tuyul
itu?" dengan entengnya. Kami, bagaimanapun, sangat kagum dengan pandangan
hidupnya yang simpel, realistis, yang tetap dipresentasikannya dengan easy
going dan... nyablak. Udah ngga ketemu kata yang lebih cocok daripada ini deh,
haha! Dengan rokok yang disulut lagi dan lagi (oke, saya belajar untuk tidak
percaya sama kata-katanya, "Udah, sini dulu aja, sebatang lagi deh,
sebatang." yang lebih baik diartikan sebagai
"mari-kita-kabur-duluan-aja." hahaha!). Saya salut dengan gayanya
yang tidak neko-neko dan berterus-terang. Kalau sudah membicarakan ibu ini,
pasti pikiran saya langsung terbang pada seorang manusia IT
yang-bisa-segalanya. Mulai dari memperbaiki internet putus, sampai nge-hack QQ account orang! Lulus di kampus yang sama dengan kami (dengan jurusan IT
pula), wajar saja kalau dia sangat songong, membuat kami acapkali teringat
dengan teman sekelas kami dulu. Kata-kata maupun candaan yang meluncur dari
mulutnya sudah setaraf boss di game-game online, tajam tapi kadang banyak
benernya. Untung saja dia sudah kehilangan kekuatan sejak teman satu geng-nya,
om-om berponi super panjang yang suka banget sama JKT48 menghilang untuk
sementara waktu. Tidak lupa juga, seorang bapak yang tengah menunggu kelahiran
anak pertamanya, yang membuat saya salut akan pengetahuan muslimnya yang keren.
Oh ya, dan seorang kakak penggila travelling yang kerja hanya untuk cuti (baca:
berpetualang) hahaha.. apalagi coba! Cool!
Ah, sudahlah. Nostalgia sekali, berhubung sekarang masa
kontrak kerjaan kami sudah berakhir di sana, no matter how we wanted to stay,
well, we do believe we have better places to see, to be with! Yang paling penting
dari sebuah perpisahan, tentu saja adalah menghitung ulang akumulasi momen yang
sudah kita ciptakan dengan sukacita, dong!
And again, i feel grateful to look
back and see, how many beautiful, fun yet fascinating moments we've been
created, terima kasih sudah membuat saya mengenal diri saya sendiri lebih baik
melalui kalian, memberi saya kesempatan untuk menginspirasi (walaupun awalnya
saya ragu-ragu), dan juga untuk segala bahak yang masih saja berdengung di
kepala kita—yang bisa dipanggil kembali kapan saja—saya senang sudah membagi
waktu bersama, dengan sekerat roti, dengan sepotong imajinasi, dengan
berbongkah-bongkah kekonyolan dan kekocakan, secuil kata-kata bijak, segentong
kata-kata bijak yang akhirnya meleset menjadi ledekan yang telak menghantam
hati kami—sakitnya tuh di siniiiiii—dan juga segala makanan yang pernah kita
bagi bersama!
Cheers for our keep-in-touch promises!
Let's stay sweet, and having colorful days ahead! |
No comments:
Post a Comment