Serumit apa isi kepala seorang jomblo sehingga ia perlu memutar otak mencari alasan pintar untuk merayakan Valentine bersama orang-orang yang bukan berstatus pacar?
Mereka yang jomblo belum tentu disengaja, sama halnya seperti sejoli yang jatuh cinta tanpa disengaja. Mari kita bicara sedikit mengenai cinta, mblo. Itupun kalau kamu bersedia.
Hai, kamu yang memilih untuk (masih) sendiri, apakah kamu sudah lelah memerangi kesepian yang mengelabui kepalamu dan kadang membuat hatimu kelabu?
Ataukah... kamu belum siap mengurai benang-benang segala ke-baper-an yang rumit antara cinta-sahabat-praduga-kenyamanan dan segala cerita yang membuat dirimu sendiri terasa begitu rumit?
Dan, hai, kamu yang sedang dimabuk cinta di hari kasih sayang.
Semoga kamu menikmati setiap kerlingan matanya, gurat senyum di matanya, suara tawanya yang khas dan gelembung-gelembung pikiran yang meledak di sela-sela waktu bersama-sama.
Oh ya, selamat mencintai dan dicintai, tanpa perlu memasukkan pemanis buatan apapun, karena kamu sudah terlalu manis untuk mencicip manis yang artifisial.
Siapapun kamu, di manapun kamu, apapun yang kamu rasakan saat ini, mengapa tak kita rayakan saja momen yang berbinar-binar ini dengan... segelas harapan?
Bersulang dengan kesendirian yang megah atau berdansa dengan kenyamanan yang penuh toleransi. Apapun itu, jangan lupa bahagia.
Mari rayakan apapun itu, di era penuh 'harapan.'
---
Bagaimanapun, hari Valentine hanyalah salah satu hari dari 365 hari di kalender.
Dibawa baper-baper 'dikit tak apalah. ;)
Credits (dengan perubahan seperlunya + wording)
Picture 1: © Flora Chang | HappyDoodleLand.blogspot.com
Picture 2: © sashafavorov.tumblr.com
Picture 3: © Fireworks Canvas Print by Marcelo Romero
2 comments:
Ah ternyata ngeblog juga kau?
complicated
nonton film korea
Post a Comment