Oke, ini adalah respon tercepat saya dalam menulis secarik review untuk film yang baru saya tonton tak kurang dari 24 jam, dan saya tidak bisa menahan diri untuk SEGERA menulis blog saya!
Yang bikin saya sangat antusias setelah menonton film ini adalaaaaah, saya bisa melihat langsung semua yang sebelumnya hanya tergambarkan dalam novel Donny Dhirgantoro yang sudah saya baca hampir 4 atau 5 tahun yang lalu. Film ini sukses, sangat sukses menterjemahkan apa yang saya baca dengan gambar-gambar yang menakjubkan.
Gila cuy, Bromo kereeeen cuy! Bukan hanya sekedar keren lagi sih, itu udah indah maksimal dan bikin saya sempat berpikir, "are you seriously want to go to Guilin, Hangzhou or everywhere in China when you learn China's Geography?" Hell no, now. I wish i can go to Bromo first, go to places in Indonesia that truly shows beauty naturally and worship it.
Dan telaga Ranukumbolo.....aaaaa speechless! Saya suka setiap pengambilan gambar yang sangat total, detil, dan kadang dari sudut pandang yang unik, that's why film ini tidak boleh ditonton di layar kaca, tapi di LAYAR LEBAR. Camkan itu, LAYAR.LEBAR. Sayang banget kalo ngga nonton di bioskop, soalnya dengan view Bromo, puncak Semeru, landscape-landscape yang indah itu terasa sangat real di bioskop. (ah, disesalkan tidak ada 3D *apasih)
Well, sebenernya cerita nya sangat klise, tentang 5 sahabat yang diperankan oleh manusia-manusia yang sudah melanglang buana di dunia perfilman indonesia (dan jujur saya sangat kangen sekaliiii..soalnya sudah lama ngga nonton film indo juga).
Here they are :
Genta
(Fedy Nuril - which is pertama kali saya kagumi di film Mengejar Matahari),
Zafran
(Herjunot Ali - yang saya kenal dari film Catatan Akhir Sekolah - dan disini aktingnya paaaaaaling saya sukai! gara-gara dia pujangga kali ya! totalitas abis dan saya suka dengan segala kenorakan dan sejuta ekspresinya),
Arial
(Denny Sumargo - baru saya sadari setelah filmnya habis... ooooh jadi ini yang namanya Denny Sumargo! hahahaha)
Iyan
(Igor Saykoji - aktingnya lumayan juga, jadi anaknya Didi Petet bo!)
Riani
( Raline Shah - ini cewek...astaga perfect banget, saya suka sekali dengan akting dan senyumnya yang menenangkan itu. Cast yang tepat untuk tokoh ini)
Arinda
( Pevita Pearce - berhasil memerankan adik Arial yang lugu, tapi saya beneran ngga demen suara dia deh -.- )
i love this unpredictably couple! <3 |
Disini saya ngga bakal ceritain gimana deh, cuma some opinions yang mau saya bagi aja abis nonton film yang membayar rasa kangen saya akan film Indonesia yang berkualitas. Dengan ini, mari kita ucapkan RIP dengan sangat riang kepada musim film Indo horor ngga jelas yang pastinya akan segera lenyap dari muka bumi, dan digantikan dengan film-film Indonesia yang menonjolkan sisi Cinta Negara (Yes, we need it, sooooo much. *contohnya Negeri Tirai Bambu yang mampu membuat semua rakyatnya begitu mencintai negara nya sendiri.)
Things i like sooooo much from this movie:
1. View nya! Scenery nya! Kalo sebelumnya saya sempat mikir ngga usah nonton filmnya karena sudah tau garis besar ceritanya, maka dengan ini saya sangat menyesal. This is THUMBS UP, dude! Seperti yang saya bilang, saya suka pengambilan gambarnya yang biasa, even untuk hal-hal kecil seperti kepik, burung hantu, sudut kereta api, ibu-ibu dan bapak-bapak yang tertidur, menghisap rokok, dll....sangat membawakan suasana yang apik. Demikian juga pemandangan-pemandangan telaga, padang pasir, hamparan rumput dan ilalang yang tersapu oleh angin, awan diatas tempat mereka berpijak...Dulunya saya hanya tau Pak Sutradara Rizal Mantovani cuma jago sama Videoklip, ternyataaa... it's really cool!
2. Akting dari para pemainnya yang sudah tergolong sangat bagus, walaupun ada beberapa adegan yang keliatan banget dihafal skripnya. Tapiiiii.. ya sudahlah dimaafkan saja, karenaaaa mereka cukup natural dan bisa memunculkan chemistry persahabatan yang sangat kuat.
3. Kata-kata nya yang sangat bermakna, terlebih tentang Indonesia. Saya suka sekali dengan kata-kata Zafran, "Negeri ini sangat indah, Tuhan. Bantu kami untuk menjaganya."
holy crap, saya merinding. Dan betul, kawan, negeri ini sangat indah... sudah berapa banyak air yang kita gunakan dari negeri ini, sudah berapa lama tanah ini kita pijak dan memberi kita tempat berlindung yang layak.. we suppose to love it, with all of our heart :')
Demikian juga adegan pas Genta, dkk telah tiba di puncak gunung Semeru, dan Genta langsung bersujud penuh haru. It touched me.
4. Soundtrack nya bener-bener pas banget! Nidji! Disini ada 4 lagu yang jadi background semuaaa adegan (dan pas banget!), but i totally forget the titles -.- just googling it, guys. :) I like their songs because it brings back Laskar Pelangi's atmosphere. Semangat perjuangan yang tinggi :3
Namun oh namun, ada hal yang disayangkan yaituuuu kenapa bagian salah satu temen Genta ilang di Kalimati (saya lupa siapa di novel) tidak dimasukkan ke dalam film, padahal itu adegan cukup menegangkan sih. Dan bagian salah seorang dari mereka melihat ilusi pemakaman di kaki gunung Semeru itu juga tidak dipertunjukkan dalam film.
Trus bagian yang rada krik krik adalah, tidak di shoot nya orang-orang lain di puncak Semeru, sehingga saya rada kaget sih kok tiba-tiba ada orang segambreng disana ikutan upacara 17-an.
Overall, i rated this film 4 of 5 stars!
Dengan para aktor dan aktris yang cukup total (memanjat gunung itu tidak gampang, guys, dan mereka melakukannya dengan sangat baik) dan alur cerita yang bagus, daaaaan dengan pengambilan gambar yang ciamik.... YES YES YES! You must go watch this DAMN GREAT INDONESIA MOVIE!
and be inspired, that you proud to be an Indonesian! :*
"dan untuk
menaruh semua impian kita tepat didepan kening kita, dengan jarak 5 cm,
sehingga kita bisa melihat nya dengan jelas, dan berjuang untuk mencapai semua
impian kita - seperti hal nya kita telah mencapai puncak paling tinggi di Pulau
Jawa - Puncak Gunung Mahameru."
No comments:
Post a Comment