Saturday, December 31, 2011

Pantai. Tahun baru. Kembang api (Just a simple wish)

Tahun baru. Kembang api. Terompet. Musik yang bergema dimana-mana. Band. Sorotan lampu yang berkilau manis. Letusan kembang api yang memekakkan telinga sekaligus menyenangkan. Berdiri di pinggir pantai dengan bertelanjang kaki. Deburan kecil ombak yang menjilati ujung jemari kaki. Sorak sorai orang dari kejauhan. Sekaleng soda di tangan. Menyesapnya perlahan. Memejamkan mata. mengucap syukur karena tahun ini terlewati dengan baik dan masih diberi kesempatan untuk berusaha lebih baik lagi di tahun depan. Menghembuskan nafas. Membuka mata. Dan kau... berdiri disampingku. Menatap ke depan. Menatap ke arah hamparan laut tiada bertepi. seperti impian kita, yang selalu ingin menggapai cita yang lebih tinggi lagi.
Just a simple wish.

Pantai. Tahun baru. Kembang api... Kamu. 
Hanya sesederhana itulah impianku untuk perayaan tahun baru. Terkadang rasanya bosan dengan hiruk pikuk kota yang menawarkan kemacetan di malam pergantian tahun, atau sekedar ngumpul bersama, bergadang sampai pagi tiba. Hanya impian yang sederhana, menikmati suasana pantai di malam hari, duduk disana, melihat bintang yang kali ini terhias bersama buncahan warna-warni kembang api yang ramai nan elok, mengobrol tentang resolusi tahun baru, yang ujung-ujungnya akan merembet ke hal-hal tidak penting lainnya.
Just a simple wish.

Tetapi, impian yang sederhana begitu malah seperti mustahil untuk terwujud, karena bagimu itu terlalu romantis bila dilakukan berdua saja. Entahlah, aku hanya sekedar bermimpi untuk memiliki waktu seperti itu denganmu.

Katanya, apabila kita memiliki impian, namun tetap bisa hidup tanpa nya, maka kemungkinan impian itu tercapai akan semakin besar.

Dan...
entahlah. i have forgotten my simple wish, and then you grant for it.

"2 tiket ke Lombok, dan gue bingung mesti ajak siapa lagi. Yuk!" Sepupu mu yang baik hati dan tiba-tiba membeli tiket ke Vietnam itu menghibahkan 2 lembar tiket pesawat PP Lombok yang seketika langsung membuatku ingin terbang ke langit kegirangan.

"Hah? Gratis? Ya mau lah!" Aku menendang gengsiku jauh-jauh, Lombok?! Siapa yang berani menolak?! Dan belakangan aku baru sadar bahwa itu berarti aku hanya akan duduk di pesawat bersamamu saja, jalan-jalan bertanya alamat kesana-sini denganmu, aaaa..! Kalau begitu aku ingin terbang keluar angkasa saja saking senengnya! 

Here we are.

Deburan ombak pantai yang menggelitik kaki di ikuti dengan pasir yang berlomba menyelimuti kakimu itu rasanya... surga. Angin malam yang dingin menusuk, sesayup hingar bingar musik disco dari kejauhan, lampu neon yang berdiri tegak di ujung pantai, dan percikan raksasa kembang api yang menari-nari di hamparan langit berbintang. Sempurna. Aku memejamkan mata. Bersyukur. 
Bye, Wonderful 2011, Hello, Amazing 2012!
Perlahan, kubuka mata.

"Nih," sepotong cheesecake tersodor di muka ku. Raut tersenyummu menyambut sambil menenggak sebotol coke, "cuma itu yang bisa gue culik, yang lain udah habis."


"Wow! thanks!" Aku buru-buru menyantapnya, dan juga merebut coke mu, "pasti udah sebel yah disana? berisik banget?"


Kamu mengangguk, "mending disini aja, enak." tukasmu, lalu duduk di pinggir pantai. Sesaat kemudian, aku duduk di sampingmu. "Sooo..resolution?" pancingku.


"Let it snow. eeeh let it flow! yang penting, gue tetep pengen selalu tersenyum dan seneng kayak gini, that's all!"


Aku terbahak. Tampaknya, aku juga akan mengikuti jejakmu. 
Senantiasa tersenyum bahagia tanpa harus ada alasan terlebih dahulu, berbuat lebih banyak kebaikan tanpa harus mengharapkan apa-apa, membaca lebih banyak buku motivasi untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, berani mencoba hal-hal baru nan menantang... enjoying this life.

Just a simple wish, right?
Karena hal yang simpel begini, justru telah membuat hidupku sangat bermakna....
Oh ya, kalau aku request satu simple wish lagi, boleh?







 


...bersamamu, selamanya.

Wednesday, December 28, 2011

Review Singkat Vihara di Jakarta

for years, 
visiting different temples or monasteries for once a week, 
giving such meaningful impressions
with each uniqueness.

Saya demen mengunjungi vihara yang ada di Jakarta, karena tiap-tiap vihara entah kenapa punya 'rasa damai' masing-masing dan selalu saja membuat saya terpukau dengan suasananya; 'mengundang' untuk bermeditasi sejenak dan tentu saja melakukan karma baik lainnya. Atmosfir dalam vihara tentu saja selalu mendukung, dan di bawah ini, saya kepingin share vihara-vihara yang pernah dikunjungi dalam beberapa tahun belakangan ini. Anggaplah sebagai temple-traveler untuk sekedar mencicip suasana baru. Monggo dijadikan referensi, tapi tentu saja lebih bagus lagi kalau bisa dibuktikan sendiri! Ehipassiko! :D


Ekayana Grha / Wihara Ekayana Arama

Jl. Mangga II No. 8

Kel. Duri Kepa, Tanjung Duren Barat
Jakarta Barat 11510
Tel. (021) 5687921-22, Fax. (021) 5687923

Pin BB : 2908D29D
 
Vihara ini adalah vihara yang paling dekat dengan tempat tinggal saya, dan merupakan salah satu 'favorit' bagi para mahasiswa dan yang sudah bekerja (khususnya Universitas di wilayah Jakarta Barat), hanya 15 menitan dari Binus, Untar, dan sekitarnya dengan Metromini 91 atau angkot 45. Ngesot saja sedikit, dan hamparan Vihara besar nan megah telah berada di hadapanmu! Jreeeng!
Kebaktian yang sering saya ikuti adalah Kebaktian Umum jam 10 minggu pagi dengan paritta Pali (Theravada). Tapi, kalo lebih nyaman dengan Liam Keng alias Mahayana, bisa datang pagian jam 8 untuk mengikuti kebaktiannya. Saya demen banget sama vihara ini, soalnya adem, Buddha rupang yang mengagumkan, dhammadesana yang variatif (bisa dari praktisi buddhis, Bhikkhu/ni, dll), daaaaaan sesi menyanyi diiringi dengan piano atau gitar! Nyaman!

Tertarik akan kelas meditasi Chan (Zen)? Vihara ini juga sering mengadakan One Day Chan / Day of Mindfulness di akhir pekan, atau bisa ikuti kelas meditasi rutin setiap Kamis malam jam 19.00 - 21.00



Dhammacakka Jaya

Jl. Agung Permai XV Blok C

Sunter Agung Podomoro
Tel. (021) 6471 6739, 641 4304, Fax (021) 645 0206
Jakarta Utara 14350
 


Walaupun letaknya yang jauh dari tempat tinggal saya dan perlu usaha ekstra untuk pergi ke Vihara ini, tapi suasana kebaktian yang natural dan sangat alami seringkali membuat saya kepingin kebaktian di sana lagi. Sisipan inti dhammadesana yang diselipkan di buku paritta juga membuat kita bisa lebih mengerti sama apa yang dibawakan oleh pembicara. Saya pribadi suka banget sama pohon bodhi yang gedeeee dan banyak, rumput-rumput bak camping setelah selesai kebaktian, dan... semuanyaaa! Keren! Bikin saya merasakan syukur yang mendalam karena telah mengenal Buddha-dharma, menghormat dan membayangkan kalau ada suatu masa... Sang Buddha pernah berada di bawah pohon Bodhi ini, bertapa, dan kemudian mencapai penerangan sempurna.

Untuk mencapai vihara ini, ada beberapa alternatif:

* naik busway koridor 9 (Pinang Ranti - Pluit) dan turun di halte Penjaringan, sambung dengan busway koridor 12 (Pluit - Tj.Priok) dan berhenti di halte Danau Agung. Setelah itu, bisa jalan kaki (memang lumayan jauh, sih) atau naik bajaj untuk masuk ke dalamnya.

* naik busway sampai ke halte Kota, dilanjutkan dengan metromini 29 (warna merah) yang memang agak jarang muncul, tapi mantepnya adalah metromini ini berhenti tepat di depan vihara! (Saya pernah takjub, suatu kali saat naik metromini 29 ini, almost semua penumpang di dalamnya "kiri, bang!" waktu si abang berteriak "vihara, vihara!" Cool!

* naik taksi dan sodorin alamat. *plak* *melipir*



Mudita Center
Jl. Bisma Raya Blok A No. 68, Sunter Agung, Jakarta Utara, 14350 
telepon: +6221 6530 5315

Tidak begitu jauh dari Vihara Dhammacakka, ada satu Vihara juga yang membuat saya impressed dengan dekorasi dan suasana nyamannya, Mudita Center. Kebaktian di sini bikin saya selalu kepingin senyum, karena Buddha Rupang-nya yang juga senantiasa tersenyum. Untuk datang ke Vihara ini juga tidak sulit, walaupun terletak di daerah komplek perumahan, bisa ditempuh dengan busway koridor 9 (Pinang Ranti - Pluit) dan turun di halte Penjaringan, sambung dengan busway koridor 12 (Pluit - Tj.Priok) dan berhenti di halte Sunter Karya alias di depan Sunter Mall, lalu... naik ojek!




Vihara Theravada Buddha Sasana

Jl. Pelepah Raya WX I No. 1
Tel. (021) 453 1825
Kelapa Gading Permai
Jakarta Utara 14240



Masih di daerah yang berdekatan, walaupun saya baru pernah sekali mengunjungi Vihara ini di hari Khatina pada malam hari, tapi pohon Bodhi di sini lagi-lagi membuat saya terkagum-kagum! Bhaktisala yang sangat besar, tinggi dan terbuka seakan siap menyambut kedatangan kita kapan saja, jendela-jendela besarnya juga mengelilingi ruangan... sangat alami. Suasana yang back to nature, berhasil menggelitik saya untuk berkonsentrasi dan rileks sejenak. Saya mendapatkan sensasi seperti itu saat saya mengunjungi Vihara ini.



Cetiya Dhamma Mangala
 Jl. Sport Centre Sigala-gala
Sunter Agung 14350


Hari raya Waisak! Menjadi panitia di sini, dan tidak akan bisa ngelupain betapa seru dan asyiknya Siripada Puja yang dilaksanakan di Danau Sunter di seberangnya! A nice small temple. impressing!



Vihara Dharma Sukha Pluit

Jl. Pluit Permai VIII/ 7

Tel. (021) 660-2725, Pluit
Jakarta Utara



Agak berbeda dengan Vihara lainnya, Vihara ini tidak 'lesehan' seperti vihara lainnya, dan menggunakan kursi seperti di Gereja. Vihara yang cukup luas, ruko bertingkat dan nyaman. Pergi ke sana juga cukup praktis (walaupun lagi-lagi terletak di dalam komplek perumahan). Cukup naik busway jurusan Pluit - Pinang Ranti sampai ke pemberhentian terakhir: Pluit Village (Mega Mall), vihara ini ada di seberangnya! (masuk dari jalan di sebelah rumah makan yang berwarna hijau - saya lupa namanya apa, kalau tidak salah Rumah makan bebek goreng h. slamet, cmiiw.)



Vihara Ratana Graha
Komplek Green Ville Blok AL no. 3. 
(Masuk dari jalan di sebelah Saung Green Ville/Super Penyet)


Nah, Vihara ini terletak tidak jauh dari Ekayana, berada di daerah Greenville. Sangat kondusif sekali untuk kebaktian di sini, karena suasana nya tidak begitu ramai dan juga terletak di perumahan. Kalau dari Jakarta Barat, naik metromini 91 kemudian disambung dengan angkot 45 yang berseliwer di Tanjung Duren. Jangan khawatir akan tersasar, karena ada plang di sekitar daerah Greenville. :3


Cetiya Sanghamitta
Taman Kebon Jeruk Interkon
Blok AA 1 no.6 Jakarta Barat



Beberapa kali merayakan Khatina di sini, dengan tujuan bertemu dengan para Bhikkhuni yang inspiring (berhubung Wisma Kusalayani, Maribaya, Lembang - tempat tinggal para Ayya agak sulit dijangkau) : Ayya Santini dan Ayya Sila. Walaupun Cetiya ini kecil, suasana di dalamnya homy abis! Dari Batusari, cukup naik angkot m11 dan berhenti di Meruya, depan mesjid (dekat Superindo).



Vihara Mahavira Graha

Jl. Lodan No. 6-B, Jakarta Pusat 14430 Indonesia 

Tel. (021) 690 92 83/4, Fax. (021) 691 57 29 dan 690 92 82 
Website: www.vmgp.org

 
Terletak di Lodan dan sangat mencolok dengan adanya Buddha Rupang yang menjulang tinggiiiiiii sekali! Belum pernah kebaktian di sana, hanya pernah mengikuti Dhammatalk dari acara kampus, someday will try it. 



anyway, 
tidak peduli Vihara mana yang lebih sreg di hati masing-masing, 
yang penting setiap dari kita telah membangun 'vihara' dalam hati kita, 
senantiasa menghias dan menjaga 'buddha' dalam hati kita 
dengan memupuk perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk. 

Bukankah itu yang paling indah?
Tentu, dibarengi dengan motivasi yang tidak pernah surut, dan tentu saja, suasana vihara adalah salah satu pendukungnya.

Selamat berjelajah, teman-teman sedharma!




*Blog ini sudah ditulis sejak tanggal 27 Desember 2011 
(waktu saya masih kuliah, aktif organisasi kampus dan sebagainya), tak disangka sering juga dikunjungi oleh berbagai kalangan. Berhubung sudah banyak yang berubah (mulai dari rute transportasi dan tempat), maka saya memutuskan untuk 'mempercantik' tulisan ini lagi, dengan harapan yang membaca bisa mendapat informasi yang lebih aktual, dan mencapai vihara yang ingin dituju. Thank you! :)
15-07-2014

Tuesday, December 27, 2011

Sharing a short fiction (which i wrote by myself!)

Hmmm.. mungkin ngga banyak yang tau dan gw juga ngga ngomong sama semua orang, tapiiiii akhir-akhir ini gw ngerasa seneng dan bangga banget sama diri gw sendiri, karena gw berhasil mencapai impian gw dari kecil, yaitu menulis novel dan mengirimkannya ke penerbit! Hoho...walaupun gw ngga tau bakalan menang atau ngga (which is pengumumannya tanggal 30 desember 2011 ini), tapi seengga nya sayembara menulis novel dalam 30 Hari oleh Bentang Pustaka udah bikin gw berhasil menguak kemampuan gw yang selama ini selalu tenggelam.
gw berhasil menulis novel setebal 110 halaman dalam kurun waktu 15 hari
WOW! 
I'm not the tallest of the seven dwarfs anymoreee ~

So, berhubung sekarang liburan dan gw punya waktu lebih untuk ngetik, maka... *ehem* ijinkanlah saya untuk membagikan sebuah cerpen yang sudah saya tulis dari tanggal 30 Agustus 2011 kemaren, enjiooyyy!

FROM THE FIRST TIME

Siwa 
Sejak pertama kali saya bertemu denganmu, saya sudah siap kok kehilangan kamu. Entah kamu akan menjadi orang yang penting, bahkan berarti dalam hidup saya, atau tidak sama sekali.
Sejak pertama kali kamu menyebutkan nama dan darimana kamu berasal, saya tahu bahwa saya tidak akan mungkin bisa menolak aura charming mu yang begitu magnet, begitu nyata. You are too hard to resist. your smell, your smile...your impression.
Sejak pertama kali kamu bertanya, "bolehkah saya duduk disini?" sambil menunjuk kursi kosong di sebelah saya, saya sudah menduga kalau hubungan yang kelak akan terjalin ini...bukanlah hubungan biasa.
Saya harusnya sudah tahu, apa yang harus saya lakukan saat itu. Saya harusnya sudah tahu, sejak pertama kali.

Arnold
Gue ngga tau kalo gue bakal bertemu dengan orang seperti lu disini. Gue akuin, gue emang 'bandel' dan selalu berpikir out of the box, sehingga memakai baju yang tidak sesuai dresscode acara kampus ini, tapi gue ngga tau kalo ternyata bukan gue satu-satunya yang 'out of the box', lu juga ternyata.
Gue ngga tau kalo lu bisa secepet itu larut dalam cerita-cerita simpel gue. Dan dari larutan cerita gue yang berkoagulasi, gue nangkep kalo lu bukan kayak cewe-cewe biasanya yang cuma mengerti hal-hal tertentu doang. 
Lu... berwawasan luas. 
Seperti kamus yang pandai merangkai kata-kata...seperti WikiPedia yang memberi tahu segala informasi!
Gue ngga tau sejak kapan gue ngerasa begitu seneng dan nyaman untuk memulai pembicaraan dengan orang asing, tapi ini pertama kalinya... i'm impressed.

Siwa
Tapi ternyata saya tidak melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Seperti hal nya manusia yang tahu bahwa terjun ke dalam air tanpa pengaman apa-apa akan membuat mu kelelep, bahkan mati.
Tapi, kilau air yang terkena pantulan sinar matahari begitu...menggoda. Riaknya begitu mengundang, mempersilahkan kegerahan dan keletihan untuk dituntaskan selamanya.
Selamanya?
Entahlah.
Yang terpikirkan oleh saya adalah menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu, melakukan apa saja yang ingin kamu lakukan bersama saya. 
Sharing tentang bermacam-macam topik yang bergentayangan di benakmu: area 51, kerajaan jepang, penyanyi jazz kesukaanmu, tempat rekreasi bersejarah di Italia, perbedaan Samsung galaxy tab dan iPad, blablabla... Berjalan-jalan santai di mal sambil melihat ekspresi mu mengamati baju-baju cowo ber-merk, atau ulah menggeliat-mu saat mencicipi kopi ku yang lebih pahit, namun menantang.
Kilau air mungkin saja suatu saat yang tak tertebak akan berubah menjadi ombak ganas,  tanpa segan menyerobot segala mimpi indah ini, sampai akhirnya tidak meninggalkan jejak apa-apa. Kalaupun saat itu tiba, saya yakin saya bisa kembali utuh ke dunia nyata, mengalami siklus dan rutinitas saya seperti biasa... tanpa goresan luka apa-apa.
 Ah, sudah saya katakan bukan? Saya telah siap kehilangan kamu, dengan status dan kenangan apapun yang pernah kamu tinggalkan di kehidupan saya, sejak saat pertama kita bertemu.

Arnold
Lu pernah menyinggung tentang air. Tentang samudra. Tentang gue, Arnold Samudra... 

"Suki!" lu menimpali nama gue saat itu. 
Ah, gue selalu aja ngga bisa menahan senyum tiap kali inget kalo nama lengkap gue udah berubah jadi lelucon nama restoran gara-gara lu. 
Bukaaaan Siwaaa.. nama gue : Arnold Samudra Wijaya
Terinspirasi dari bocah yang lahir di awal bulan Februari dan berzodiak Aquarius. Gambar sosok yang menumpahkan air dari guci air, tiada habis. Ada yang bilang, sosok Aquarius selalu mendambakan kebebasan yang tiada tara, egois, sangat kreatif dan perfeksionis. Gue ngga pernah bisa ngelupain ekspresi lu saat lu membaca 'karakter Aquarius' dari salah satu majalah dan langsung berseru, "WAAAHH! KEREEEN! cocok abis sama lu!" disertai dengan tepukan khas di punggung gue, tiga kali bertubi-tubu, meninggalkan denyut geli yang minta lebih. Oh tidak, "woi nek! sakit kali di tabok." omel gue.
Gue ngga pernah pengen kecanduan sama tepukan seperti itu.
Ya, gue adalah seorang Aquarius, tapi gue ngga pengen menyimpan dan menjaga seekor Pisces yang begitu 'bebas' dan lepas hanya dalam guci air ini saja, Siwa. Lu berhak dan harus bisa berenang di laut lepas, menikmati semua rasa air laut--meski lu pasti bakalan protes: "Aer laut kan rasanya cuma asin doang!"
ENTAH DEH,
yang penting, lu ngerti maksud gue, kan?!

Siwa
Tidak. Tidak. Saya tidak akan melupakan janji denganmu itu. Ingat sekali, malah. Di toko roti Fairytale, jam 11 siang, sama-sama mau mencoba menu baru. Saya ingin cheese cake dan kamu tergila-gila dengan blueberry choco almond. Tapi! Kali ini saya tidak mungkin bisa meninggalkan customer saya dalam kondisi nya yang kerepotan seperti ini. Siang ini, saya jadinya menghabiskan waktu istirahat saya untuk membantu nya.
Akhirnya, tanpa sengaja saya menemukanmu telah berdiri di depan pintu masuk Bank tempat saya bekerja part-time, dan duduk di salah satu kursi tunggu. 
Mengabaikan saya. 
Senyum lebar palsu yang saya lemparkan padamu pun tersangkut di tengah-tengah udara kosong.
Saya memang kecewa dengan pengunjung Bank yang tiba-tiba membludak di jam makan siang, tapi di satu sisi, saya...tersanjung melihatmu yang masih sabar menunggu disana.

"Selamat dilahirkan kembali, birthday boy!" Saya menyapa mu dengan sekotak minuman buah favoritmu. Rasa apel. Duduk disampingmu, seperti deja vu saja rasanya. Tapi, ini benar-benar terjadi kan? Dan sudah hampir setengah tahun, sejak pertemuan pertama kita.

Kamu tersenyum tipis, "Kupon diskon nya udah expired," katamu sambil melirik arloji, sudah lewat jam 1.

Saya tahu begitu candunya kamu dengan toko roti itu. Bukan karena rasanya atau dekorasi ruangannya. Tapi, karena wanita pemilik toko yang begitu....Megan Fox. Begitu istilahmu. Cici cantik, ramah dan berwawasan luas, pinter masak dan bikin kue lagi! seperti nya dia telah berhasil menyedot setengah jiwamu, deh.

"Tenaaaang. Nih!" Saya menyodorkan sekotak kue bertulisan Fairytale Cake & Bread. Special Edition. For : ARNOLD SAMUDRA SUKI dengan warna pink-kuning yang lucu.

"Ah, apaan sih, kan gue mau nya kesana." Kamu cemberut, tapi saya dapat dengan jelas melihat senyum samar yang tersungging kecil di ujung bibirmu. 

"Pasti mau ketemu sama si Cici deh!" ada nada kurang puas di suara saya, dan saya pun juga baru menyadari itu setelahnya.

"Lu...cemburu ya?" Kamu menggoda saya, senyummu mulai mengembang.
"Berhubung hari ini lu ulangtahun, ya udah bikin lu seneng deh! IYA GUE CEMBURU!" saya berteriak agak lantang, "seneng yah liat gue cemburu?" saya menonjok lengannya, tiga kali.

Arnold
"Seneng yah liat gue cemburu?" disusul dengan tabokan manis itu. Ah, bagaimana untuk ngungkapin ini ke elu ya?

"biasa aja sih.. kan lu emang cemburuan orangnya, posesif sih," gue mencibir pelan, "lu ngga bakalan marah sama orang yang lagi ulangtaon kan?"

Gue ngeliat bibir lu yang udah mulai cemberut, "Iya, emang gue posesif kok, tapi gue bakalan berhenti posesif begitu lu bilang jangan." Raut wajah lu..begitu serius. Jarang-jarang lu bisa begitu.

"Ehmm!" mendingan ganti topik, "by the way, ya gue demen aja sama suasana di Fairytale, jadi inget sama Amsterdam, jadi inget kalo setengah taon lagi, gue bakal tinggal disana..." gue melirik lu pelan. Gue berencana untuk melanjutkan studi di Amsterdam dan mengambil cuti disini.

"Oh ya?" lu terlihat kurang kaget, "bagus dong! Aduh, mampus... setengah taon lagi, gue mesti dapet temen nongkrong baru dong!" 

Jantung gue mencelos. temen nongkrong. temen... baru? Ada sedikit perasaan tidak nyaman yang menggeliat dan bertubi-tubi mengetuk keras ulu hati gue.

Ayolah, lu hanya Aquarius yang harus melepas sang Pisces ke lautan lepas, Arnold...

Siwa
Bagus.
Saat 'itu' tiba sekarang. Sesiap apapun saya mempersiapkan hati ini, tetap saja ada bagian yang remuk. saya tidak bisa menyelamatkan hati saya tanpa cacat sedikit pun, ironis. Kamu pun harusnya begitu, tidak?

"Tapi, nold, untuk setengah tahun ini, yuk kita jalanin semua kayak biasa. biarkan gue jadi ikan kecil yang hidup dalam guci air lu, sampai akhirnya harus dipecahin. gue mungkin bakalan agak sesak, cuma as soon as possible, gue bakal nemuin lautan atau meloncat ke guci lain." Saya tidak ingin main-main dengan perasaan saya, walau saya belum yakin dengan perasaan saya sendiri, tapi untuk saat ini....

"Who knows? Let's see, then, Siwa..." Kamu mencondongkan badanmu ke arah saya, membutakan pandangan saya, "...apa di saat itu, guci gue bisa segampang itu dipecahkan?"

saat aku menjadi ikan kecil, aku akan tetap nyaman dalam kapasitas guci mu. 
tapi saat aku beranjak dewasa nanti, 
mungkin saja aku membutuhkan aquarium atau bahkan lautan lepas. 
Saat itu... 
maukah kau merentangkan pelukmu lebar-lebar dan 
tetap menjadi tempat bernaungku yang paling indah? 
menjadi lebih berlapang dada, berbesar hati, dan terus bersama-sama....

Happy... anniversary ♥

Mungkin memang saatnya telah tiba, dan kau harus terbang
terbang dari hatiku dan entah kapan akan pulang lagi
entahlah, mungkin tidak selamanya...
atau kau akan kembali dengan rona yang lebih segar
namun aku terlalu letih untuk berharap banyak

Aku menyaksikan mu terbang, tanpa berbalik lagi
terlalu mendadak, mengejutkan, tanpa "bye bye"
dan kita pun menjelma menjadi orang asing

Siapa yang tidak merindukan rentangan lebar tanganmu,
kicauan khas mu meneriakkan namaku dengan lantang dan hangat,
senyuman dan cerita gila mu yang senantiasa siap kau bagikan
aku merindukannya.
sangat merindukannya.
dan kurasa sesaat kau pun merasa begitu
merindukan semua ide gila kita..

Setahun sudah,
mungkin saat nya aku mengucapkan "Happy Anniversary"
yang mungkin hanya sampai di telingamu sebagai gumaman kosong
but i really meant it.
Happy Anniversary, best friend
You'll always remind me for such a crazy, lazy, sincere, care...
one of precious friend of mine

Sulit membayangkan posisi 'orang asing' seperti ini
bisa terjadi di antara kita
mungkin karena kita terlalu akrab?
aku telah melewatkan banyak kisah, dan itu hampa sekali...

Namun, aku tidak mengharapkan apa-apa lagi
not anymore
mungkin kita memang butuh waktu seperti ini...
kita akan membaik, suatu hari nanti.

kita hanya terlalu letih untuk berbagi lagi
dan aku tahu tidak seharusnya merasa bersedih
karena "kita tidak berpisah sama sekali
hati ini mungkin hanya ingin beristirahat saja"
setidaknya itu yang bisa kulakukan untuk menawar kentalnya sedih yang kurasa

kita hanya harus mengitari dunia yang berbeda sekarang
kita hanya menjadi tidak cukup berani untuk saling sekedar menyapa
kita hanya butuh waktu...
untuk kembali seperti dulu lagi, mungkin.

20/12/2011

"and if you ever forget how much you really mean to me
everyday i will remind you."
(Bruno Mars - Count On Me)

Somehow, you made me think and feel it most
that friends are really treasures.
for appreciate and love them with all your heart.
but...
some treasure have to be left for a while
because they are too precious
and they have to go without us, for a better life
but you knew, they never left us, for real.

"teman itu seperti bintang, walau kadang sinarnya tertutup awan
namun kau tahu mereka akan tetap disana."

happy anniversary