Wednesday, January 30, 2013

menjelang ulangtahun

menjelang ulangtahun,
aku selalu saja ketakutan melongok ke dalam cermin itu
cermin yang memantulkan segala cahaya silau
yang seolah membuat diriku terbakal manyala

takut akan hal yang sebelumnya tidak ku tahu
lalu tidak tahu bagaimana harus bereaksi

adakala nya,
aku merasa telah sangat mengenal diriku
menerima segala indah dan cacat nya
menjadikan diri sendiri sahabat terbaik

lalu aku gamang,
dan terhenyak

kenapa harus terus menakuti hari yang
terus akan datang setiap tahun nya?

bukan takut yang membuat gigilan gemeretak gigi
bukan juga takut yang bersembunyi di sudut ruang
hanya,
takut yang tiba-tiba menyambar seutas senyum di bibir
sekilat cahaya yang menelusup lalu sirna

lalu, aku tersadar
mungkin ini sebabnya

aku harus mengadakan that deep talk party 
bersama dengan diriku
mencecap makna hidup dengan hati-hati
dan terus, terus menerus....
mencintai diriku sendiri, apa adanya
dan terus, terus menerus....
mengagumi diriku yang sangat mengagumkan

goodbye soon, 21.

menjelang ulangtahun,
biasanya aku selalu melongok ke jalanan panjang yang pernah kulalui.
lama,
sangat lama.
menatap segala fenomena yang remuk terlahap waktu
lalu mencoba menatap diriku
melihat apa yang terjadi dengan si pengamat
dan diam-diam tersenyum,
aku sudah lebih dewasa,
lebih bijaksana.

wahai waktu,
terima kasih atas limpahan detik-detikmu
aku akan terus memunguti sebanyak yang kubisa
untuk mengisi rongga hati
agar bisa terus, terus menerus berbesar hati.

Thursday, January 17, 2013

hubungan; hidup

bagaimanapun,
aku berusaha untuk percaya
bahwa hari yang pernah kubayangkan itu
kini telah di depan mata
dirancang dengan sadar oleh para elemen
yang semuanya bertali pada ku

hubungan...
entah apapun itu
lucu sekali.
aneh sekali.
kadang kita mengharap
hubungan bagai
anggur tua yang semakin lama semakin nikmat
namun nyatanya
hubungan itu tak lebih dari
sekerat keju yang menyisakan remah...
tersebar di samping segelas anggur yang menua

lalu,
hubungan yang kita rasa
akan melapuk bagai bunga seiring detak waktu
malah kekal mengabadi
dengan cara yang tak pernah dinyana
dan selalu menggariskan seutas senyum
manakala sekelebat memori indah mengayun di benak

hubungan.
hidup.
semua terjadi begitu alami
tanpa kita sadar
bahwa kita lah yang mencipta alur ini

dan entah kenapa
aku masih saja terus berharap
bisa menjadi si tuan putri
yang mencecap remah keju dengan bahagia; tanpa penyesalan
sambil menenggak segelas anggur tua kesayangannya...
bersamaan

cheers, maybe?
untuk awal dari sebuah akhir?

致橡树 - Oak (Chinese Contemporary Poem)

致橡树
舒婷


我如果爱你
绝不像攀援的浚霄花
借你的高枝炫耀自己;
我如果爱你
绝不学痴情的鸟儿
为绿荫重复单调的歌曲;
也不止像泉源
长年送来清凉的慰藉
也不止像高峰
增加你的高度,衬托你的威仪
甚至日光,
甚至春雨。
不,这些都还不够!
我必须是你近旁的一株木棉,
作为树的形象和你站在一起。
根,紧握在地下
叶,相触在云里。
每一阵风过我们都互相致意,
但没有人听得懂我们的言语。
你有你铜枝铁干
像刀,像剑,也像戟;
我有我的红硕花朵
像沉重的叹息,
又像英勇的火炬。
我们分担寒潮、风雷、霹雳,
我们共享雾霭、云霞、虹霓。

仿佛永远分离,
却又终身相依。
这才是伟大的爱情,
坚贞就在这里:
不仅爱你伟岸的身躯,
也爱你坚持的位置,
脚下的土地

Oak
Shu Ting
 if i love you
wouldn't be like Jun Xiao Flower (an autumn plant) clambering and sticking
take advantage of your high branches to flaunt oneself;
if i love you
wouldn't be like infatuation bird
always repeating monotonous song for green shady;
also more than like wellspring
bringing cool and refreshing consolation all the years
also more than like the peak
raising your height, set off your impressive and dignified manner
even sunbeam
even rain of spring.
no, these are not even enough!
i must be a trunk of silk cotton at your nearby,
as a tree-figure to standing together with you.
roots, griping in the ground
leaves, touching each other at the clouds.
giving regards to each other on every wind flaws,
but there will be no one understand our talks
you have your copper branches and iron trunks
like sword, like sabre, also like lance;
i have my red large flower,
like heavy sigh,
at the same time like courageous torch.
we share responsibility for cold waves, tempest, thunderbolt,
we  enjoy together glorious time, rosy clouds, rainbow.

as if always separate,
yet depend on each other all lifelong.
this is the really mighty love,
faithfully exist here:
not only loving your grandeur stature,
but also your persistent position,
land below your foot

Chinese Contemporary Literature. 
This is one of my course's subject at this almost-end-year of my university. seems too old school for our sophisticated minds, but also too hard to resist for me, although every writings certainly had a bad-even terrible ending, but i found it interesting on some topics. Each era's writers' style of writing were different, and i totally like this poem. 
(before this, i wrote on my blog too about Gu Cheng with his Far and Near)

Love, must driving us to be an independent person and at the same time rely on each other. 
this called teamwork. 
a sweet, long last, and mature friend.
to be our companion for a lifetime, forever.

and i was totally impressed with this poem. a very logic thing call love.
*anyhoo, my Laoshi said, this poem usually recite at the wedding. 
ah, so sweet. maybe a fine and nice marriage is all about this :')

Friday, January 11, 2013

Habibie & Ainun Movie Review

just a brief review for movie i watched in this early 2013.


Lagi-lagi terharu dengan film buatan anak Ibu Pertiwi (dan saya sudah lama sekali tidak merasakan hal seperti ini). Hal yang sudah pasti diacungi jempol dari film ini adalah kisah nyata Pak BJ. Habibie dan Almarhumah Ibu Ainun yang sangat menyentuh hati :')

Film ini menawarkan kisah cinta yang sederhana, mulai dari masa-masa pedekate yang sumpah kocak abis (Habibie sih bener-bener pede jaya loh!) masa menikah dan punya keluarga kecil yang sangat manis (walaupun dengan pendapatan yang masih pas-pasan dan hubungan yang penuh perjuangan), cobaan yang mendera saat Habibie udah mulai menapaki jalan sukses (sampai mereka harus LDR sebentar Indonesia-Jerman), karir Ainun sebagai dokter yang malah tidak bisa menjaga anaknya sendiri dengan baik, sampai....mereka tua. 

Ada satu hal yang bikin film ini begitu indah, yaitu cinta yang saaaaaangat tulus terpancar dari Habibie ( i really like how he treat his wife, benar-benar tipe pria yang bertanggung jawab, berdedikasi, berkarakter kuat, dan setia-namun juga kocak!), belom lagi tokoh Habibie yang dibawakan dengan sangat baik oleh Reza Rahardian (saya dan teman saya tidak habis-habisnya mengomentari kening Reza yang terus berkedut, gestur tubuh dan gaya bicaranya yang Pak Habibie abis), begitu juga dengan Ainun yang benar-benar menjadi istri yang begitu baik, santun, setia, penyayang, dan sangat mencintai Habibie (bayangin dong, di saat sudah sekarat begitu masih khawatirin obatnya Habibie).

Ada satu kalimat yang nyantol di kepala saya setelah menonton film ini :

"Gara-gara ini, waktu saya bersama kamu dan anak-anak menjadi sangat minim." - Habibie saat melihat pesawat N250 yang berdebu

"Ada banyak cara, untuk mencintai negara ini." - Ainun

Saya percaya, kita punya banyak sekali orang-orang seperti Habibie di negara kita, namun tidak dihargai dengan maksimal, sehingga perjuangan mereka-pun terbengkalai dengan sia-sia (namun tidak, saya pribadi sangat kagum dengan sosok Habibie-dan Habibie habibie lainnya yang masih terus mendedikasikan diri mereka untuk bangsa kita tercinta-dengan cara apapun), rasanya....miris sekali.

Overall, i love this movie. 

Film yang menghibur dan menginspirasi untuk menjadi warga negara yang baik dan mencintai bumi Pertiwi nya, menjadi orang yang berkarakter kuat, menepati janji, setia, dan meneladani semua sifat baik yang dimiliki orang besar seperti Pak BJ. Habibie.

Wednesday, January 2, 2013

hello 2013 (dan toyoran di kepala)

Malam yang kembali senyap setelah kembang api yang meletup-letup di atas atap rumah, makanan-makanan yang dibereskan, suara canda tawa yang perlahan meredup dan menjelma menjadi kantuk, dan kartu UNO yang telah dirapikan.
namun, euforia dalam benakku belum jua menyurut, masih saja terjaga dan...sedikit terhenyak.

Tiba-tiba tersadar, begitu banyak 'tahun baru' yang sudah terlupakan dan menjadi 'tahun lalu', dan kita masih saja berada di tempat yang sama, menua.

Kenapa rasanya aku sedikit sedih melihat countdown yang begitu disemangati oleh khalayak, even sejak kita baru pertama kali menapaki desember? lalu natal...dan semua akan berkata "merry christmas and happy new year"........belum. 2012 masih belum mau dilupakan, belum mau di skip. Atau, entahlah.

Tahun, waktu, adalah sesuatu yang netral, sesuatu yang tetap bergulir, entah bagaimana pun kita mencoba untuk mengaturnya, waktu tetaplah berjalan, tidak meninggalkan kita namun juga meninggalkan kita--selagi kita begitu sibuk mencipta kenangan, lalu berbalik mengejar-ngejar kenangan itu....mencipta kenangan baru lagi dan kembali mengejarnya, entah hanya untuk sekedar mengumpatnya, menangisinya, menertawakannya, merindukannya, mensyukuri, mengingatnya... 

Dan waktu tidak akan pernah peduli, ia akan selalu ada saat kita sadari, dan tidak ada saat kita melupakannya....lalu dengan naifnya kita berkata, "waktu berlalu begitu cepat"
Oh tidak, waktu selalu meneriaki kita, memohon kita untuk menoleh dan menyapanya, namun kita tetap saja sibuk merancang-rancang apa yang seharusnya kita kenang, nantinya.

Mungkin terdengar sedikit berlebihan,  pergantian tahun bukanlah suatu yang perlu disedihkan dan juga disenangkan, namun patut dirayakan, agar kita selalu ingat bahwa ada begitu banyak orang-orang terdekat dalam hidup yang begitu kita cintai dan hargai untuk ucapan "selamat tahun baru" dengan tulus. Dan juga terima kasih yang mendalam, dan maaf yang dipenuhi keikhlasan.

Dan untuk pertama kalinya, orang terdekat dalam hidup adalah diri sendiri, lalu setelah itu bersiaplah untuk segala resolusi tahun baru yang akan membimbing jalan hidup kita untuk putaran waktu di lembar yang baru juga.

bukan lagi untuk merajut kenangan dan kemudian mengaisnya.
namun semata-mata untuk lebih menghargai dan mengenal waktu, hidup sepenuhnya dalam waktu yang terus menerus berjalan, menjadi temannya yang paling baik.

menjadi sadar.

menjadi insan yang mengalami satu hal dalam satu momen secara penuh, 
dan terus bergerak ke momen berikutnya tanpa terpengaruh dengan yang dahulu.

aku akan belajar mengalami, mengamati, dan melepaskan waktu
dan terus menyadari betapa berharganya nafas
yang keluar dari manusia yang aku miliki ini.

hello 2013,
malam buta, 02.40, selasa, 1 januari.
 some thoughts on this early 2013,
tentang mengapa kita masih terus saja berkutat di masa lalu
seperti mengais-ngais kenangan yang sudah tak ada lagi
mungkin karena kita menyesal
dan berharap bisa mengubahnya
lalu takut pada masa ini, lagi-lagi do the same stupid mistake.
tapi,
kita tidak akan menyesali apapun
kalau kita tahu dengan jelas
apa alasan kita mengambil keputusan itu di waktu itu
dan untuk mengetahui apakah alasan itu cukup tepat
kita harus cukup mengenal diri kita sendiri dulu
atau, kalau tidak,
sampai di saat kejadian telah terjadi,
kita hanya bisa menerima diri kita sendiri
dengan penuh cinta

wish for more enlightenment
like this
to grow and glow,
hello my year, 2013 :)