Monday, September 9, 2013

lepaskan saja, susah?

cuma ingin melepaskan saja,
memangnya susah?

berpesta bersama kupu-kupu
cerah ceria dalam guyuran gelitikan mereka yang manis
perasaan jatuh cinta,
yang merayap dari kagum yang lama
pelan-pelan menggerogot jiwa
pelan-pelan tidak lagi biasa

seutas senyum yang didaratkan
sesaat setelah matanya berpaling
masih saja membuat pangling
sampai sekarang...

lepaskan saja, memangnya susah?

susah.
walau telah berpesta sepenuhnya
bersamanya
di bawah atap berkepul asap masakan,
bersamanya
di temaram lampu aula,
bersamanya
kala genggam tangan sejenak
yang terasa selamanya,
bersamanya...
yang kurayakan dalam diam

ternyata masih saja menyisakan gamang
seiring dengan semua kenang yang terseret
hanyut dalam arus dan detik yang ku timbang
tak pernah seimbang

lepaskan saja, susah?

iya,
karena ku tahu
aku masih akan mampu temukan dia
entah mana, entah kapan

lalu anggaplah saja,
sajak-sajak begini
hanya cara-ku,
untuk mewajarkan semua sisa senyum pelitnya itu
yang masih terngiang kabur
dan tidak mau kabur dari benakku
________________________________________________________________

manusia bisa sadar tentang
sekerat roti yang sudah kadaluarsa
namun tetap ingin menyimpannya,
bukan karena ingin memakannya
namun sekedar mengijinkan si roti
tinggal di salah satu sudut kamar pengap
sampai di satu masa,
manusia pun bosan dan capek
lalu cukup dewasa
untuk membuang nya dengan bebas
atau menggantinya dengan roti merk sama
tetap saja senang memakan roti

it's all about time,
and i don't want to force myself.

-setelah sesiangan, dan terbawa sampai tengah malam
masih saja gregetan, masih saja mencari
seseorang yang mungkin telah hadir
sangat lama, di belahan dunia lain.
karena rasanya begitu.....
dekat yang jauh.


"seperti kita pernah bertemu,
sebelum pertemuan pertama kita,
 tepat sebulan yang lalu."
entahlah.

No comments: