Wednesday, February 19, 2014

impian yang (ternyata) masih dikejar kenyataan

"Hidup ini sederhana, jangan dibuat pusing, jalani saja apa yang ada."


Bilang saja saya ini adalah seorang pemikir; yang melankolik; yang terlalu menanggapi serius semua fenomena. Ia yang masih belajar untuk menjadi kuat, lalu memeluk segala lemahnya. Ia yang datang dengan sebakul tawa-tiwi, lalu memeluk segala resah gelisah sekitar yang kemudian menguap ke antah berantah.

Entahlah, ia hanyalah saya yang masih saja menerawang, mengeliling tiap sudut dan akhirnya tersudut - oleh apa yang ia takutkan akan terdengar: semua kata-kata manusia kejam yang menghujat, padahal mereka tidak tahu apa-apa tentang perjalanan saya.

Menutup kuping ternyata sulit, karena hidup saling bergantungan. Sekali sikut, sekali erangan terdengar. Sekali sakit, sekali protes membahana. Menjadi dewasa tidak pernah gampang, dan saya sudah terlalu bosan dengan mainan usang. Jadilah saya di tengah-tengah, terdampar dengan mereka yang sedang mengais mimpi mereka, lalu berpesta pora dalam khayal, impian dan obsesi.

Rasa-rasanya begitu banyak yang harus diperbaiki - yang sekilas tampak tidak usah diperbaiki. Entahlah. Rasa-rasanya terlalu banyak 'entahlah' dalam hidup akan mengaburkan vitalitas, sampai akhirnya terombang-ambing di manusia raya, ikut hanyut dalam arus pulang-pergi kantor, sampai akhirnya renta dalam segala mimpi yang tak pernah terwujud.

Apa mimpi (mu) ?

Mengapa begitu banyak tawa yang terdengar begitu saya mulai mengambil suara?

Lalu, apa yang sudah (kau) hasilkan?


Gamang di remang mimpi yang masih berkedip-kedip.

Semuanya...

Masih saja menunggu ulur tangan, untuk diselamatkan dari binasa.

Dan saya lah, satu-satunya 'saya' yang bertanggungjawab, untuk menjaga bara ini dalam hidup saya sendiri. Untuk yakin bahwa semua yang dipertemukan dengan saya, semua yang terjadi lewat kedua tangan saya, semua yang datang dan pergi... 

semua tak pernah sia-sia.



fase hidup berikutnya, akan berkisar pada 'rok apa yang akan saya pakai hari ini.' who knows.

karena saya selalu, membawa matahari saya.

No comments: