Saturday, August 7, 2010

Tentang Hujan, Awan, dan Mentari

Hujan sepanjang hari..
Seperti semakin berlari, tapi ternyata semakin letih
peluh bagai rinai hujan yang tak kunjung mereda
Berlari..
kapankah akan benar-benar sampai ke 'rumah' ?

Sengal nafas ini..
akankah selamanya terus terengah tanpa ada tangan yang membelai ramah?

aku belum berhenti..
Dan tidak akan berhenti..
mungkinkah tidak ada yg benar-benar akan mengekang?
Menunggu hujan reda
sementara badan lelah dicucuri airmata langit
yang terus bertanya,
"dimanakah tempat yang benar-benar kau inginkan?"

mungkinkah awan telah mendeklarasikan?
kehilangan seorang anak murung yang tertidur lelap di buntalan empuknya?
karena anak itu menghancurkan tatanan unsur ke-awan-an nya
dan menerobos, jatuh ke bumi yang keras dan pahit
seakan melengkapi carikan sedihnya.

tapi, mengapa?
si murung tersenyum lebar
sekarang.
sebelum dia mendapat kiriman sepasang sayap
yang melontarkan nya kembali ke awan

hey.
dia tetap tersenyum
sekilas.

sampai akhirnya..
hujan turun lagi.
get from : http://addictedtoblack.wordpress.com
Begitulah hidup, kan?
aliran kosmos yang berpindah terus dan terus
dari air yang dihisap matahari,
tanpa henti.

bersantai sejenak di buntalan awan
lalu bersama-sama di dorong ke bumi
terhempas di kerasnya tanah
berlari-lari menuju hamparan biru laut
bercumbu sebentar dengan hangat dan sejuknya kepakan angin
kemudian..
"selamat tinggal bumi,
aku akan muncul di belahan mu yang lain."


selamanya kah akan begini?
sehingga aku bisa membagikan kepada dunia
bahwa banyak sekali yang kudengar
kulihat kurasa
semua lelehan airmata ini
mengkristal dengan bermakna..

aku tidak sendiri,
walaupun kurasa selalu begitu.

tapi itulah ada nya.
aku tidak sendiri.

karena hujan tidak pernah datang sia-sia
tidak pernah hanya ada setetes hujan..
walau mungkin itulah yang berhasil mendarat ditelapakmu
tapi yakinlah
ada sejuta tetes meramaikan hidupmu
sampai kau sadar, itulah yang membuat mentari bersinar sejuk ^^

No comments: