Sunday, August 11, 2013

(jikalau bisa) BICARA

Jikalau kucing bisa berucap dari meongan
mungkin saja ia bisa mendengarkan keluh kesah
dengan imbalan sekerat daging dan semangkuk susu

Jikalau bunga matahari bisa bicara
Ia bisa saja mengajarkan arti kesetiaan pada tiap fajar yang merekah
tanpa harus kita menebak-nebak
dan sok menjadi puitis seperti ini

Jikalau semut-semut yang menggotong bongkahan gula pasir
bisa terdengar jelas dari sini
mungkin kita tak akan tega membinasakan mereka
dengan sehelai tisu remeh yang mendarat di tong sampah
hanya demi pemandangan rapi di sekitar tempat menyesap kopi

kita akan kasihan pada nyamuk yang mengemis darah
begitu merana dengan dengingan menyerupai isak tangis
dan kembali meminta lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi.
Plak!
Tegakah kita mendengar erangan sebelum ajal menjemputnya?
Ya, kita lah Sang Ajal


Mungkin saja dunia akan menjadi sangat berisik
sampai kita ingin mengubur diri dalam tanah saja
lalu kembali semaput karena amuba pun sibuk merencanakan
strategi belah-diri yang lebih terintegrasi

Semesta akan begitu ramai, semerbak oleh bebunyian
tentang cacing yang berdemo pada petani tentang hak makan mereka
temannya, si belatung yang sibuk menangisi jenazah
sambil berpesta-pora prasmanan yang hiruk pikuk

tentang mawar yang berterima kasih kepada kumbang
yang telah membantunya beranak pinak
lalu tanpa sengaja jatuh hati, 
lamat-lamat terpesona oleh kebaikan si kumbang
lalu terdengarlah detak jantung sang mawar

yang kita transformasikan pada sipu-malu jantung yang merona
saat kita hadiahkan sang mawar kepada pujaan hati

Jikalau siput bisa berujar
ia akan ceritakan setiap detil yang tertangkap dalam kelambanan nya

Jikalau burung tak hanya bisa berkicau
mungkin mereka yang berbakat bisa bernyanyi bersama kita
dan menggelar konser di taman penuh rimbun beringin
betapa sejuknya...ujar sang angin
dan sang angin-pun ikut berdansa dengan damai
dan kita luruh dalam simfoni nan agung...

penuh cinta.. penuh kelembutan..

hey, angin.
bisakah sekalian kau sampaikan padanya?
bahwa aku suka dia?


sayup-sayup suara Once "Dewa" terlantun di benak...


*5-Agustus-2013
Menulis random begini ternyata asik juga. 
Hasil pembicaraan bodoh bersama Fenny 
di sela-sela bikin slide skripsi, ternyata menjelma jadi begini. haha!

we can speak to the Universe, we just forgot how to. maybe because of we were too busy to mind our 'useless' business that never end. Look. Feel. 

No comments: