Thursday, April 4, 2013

pelajaran baru dari laptop baru

Let's say this my very late birthday present from me, to me. 
i finally can brought myself a companion to let out all of my thoughts
in a different media, very mobile and very me. 

Saya orang yang suka sekali menghargai diri saya sendiri dengan barang-barang yang menurut saya sekiranya akan saya perlukan (walaupun untuk beberapa hal, orang-orang akan bilang itu adalah pemborosan atau apapun), namun bagi saya itu adalah bentuk apresiasi yang sangat menyenangkan. Dengan penghasilan sendiri yang menurut saya sudah lumayan ini (dengan notabene masih anak kuliahan), maka here we are, laptop ini adalah transformasi dari bertetes-tetes keringat, beribu-ribu langkah, dan segala usaha yang sudah menyatu menjadi mata uang dan berganti wujud menjadi si merah yang sekarang menyanyikan lagu dan layar bening dengan tulisan yang bermunculan dari keyboard yang diketik. Saya senang, sangat senang. Walaupun ekspektasi awal saya bukanlah laptop yang ini, namun memiliki laptop ini bisa dikatakan bikin saya heeeeeeepi bener! Hahaha.

This pretty red baby called HP Pavilion Sleekbook 14 B039-TU

Namun, hadiah ini sangat rewel, karena FreeDOS dan pribadi saya yang engga sabaran, lalu kacaulah segalanya. Bayangkannn, saya bahkan tidak bisa meng-install driver untuk mengatur Brightness and Contrast, and it was really pissed me off. Belum lagi pada saat itu, saya harus mengurus email dengan klien saya dan tugas skripsi yang sedang heboh-hebohnya. Jadilah saya stres selama semingguan--disamping sifat keras kepala saya yang keukeuh ngga mau bawa ke tempat service, mau nyobaiiiiiin mulu pake cara yang didapat dari internet.
sampai akhirnya, saya nyerah juga dan memutuskan untuk membawa ke tempat service terdekat, dan guess what yang dibilang sama mas-mas nya?!
"oh? HP ya? emang tuh tombol hotkey nya suka bermasalah, saya pernah perbaikin punya satu orang juga.Ini saya coba dulu ya, kalo ngga bisa, cici bawa aja ke HP service centre nya, masih ada garansi ini."
iye mas, tapi kan gue males.
Bukan saya yang kurang pinter dalam berinteraksi sama makhluk bernama komputer, walaupun kuliah di sastra, at least saya ngerti lah sedikit, dan akhirnya saya menyarankan mas-nya untuk format ulang laptop ini dan pake windows 7 64bit. JENG JENG! bisa juga akhirnyaaaa! Emang ya, bila sudah mencapai tahap kita hands up, maka serahkanlah kepada orang yang lebih ahli sedikit dari kita *masih aja sombong* HAHA... 

Semingguan itulah... saya mendapatkan 'hadiah' yang lebih dari laptop ini sendiri. 
Yaitu pelajarannya.  
Si merah ini mengajarkan saya pelajaran yang sebenarnya teori nya sudah saya ketahui dari jaman batu, tapi prakteknya....ternyata menyebalkan, susah susah gampang. Haha.. But you have to deal with it, too. 
Satu kalimat aja sih sebenarnya:

you can't force the grass to grow.

tapi saya begitu tidak sabaran, dan itu sangat membuat saya sengsara. sungguh. hal pertama yang saya pikirkan pas bangun pagi adalah berharap ada keajaiban saat membuka laptop dan brightness-nya tiba-tiba bisa berfungsi, dan saya tidak usah menghabiskan waktu produktif saya untuk tidur dan mengistirahatkan mata capek saya dari silaunya monitor laptop. it won't work, of course.

bener sih kalo ada orang yang bilang, "lo bakalan bener-bener bahagia waktu lo udah bener-bener capek untuk menderita."

sekarang saya mengerti, saat kita capek menderita, disaat itulah kita pasrah dan menerima apa adanya, dan saat itu pulalah kita bahagia. 

ah, bahagia ternyata sesederhana itu.

bahagia adalah ketika kita tidak lagi serakah, atau lebih tepatnya, kita menyadari bahwa kehadiran dan keberadaan barang-barang atau gadget-gadget yang berpotensi membuat kita serakah itu tidak memiliki kemampuan untuk menggoda kita, karena kita yang mengontrol kita sendiri. 
Menjadi tenang dan seimbang.

kadang berasa bego loh, ih kenapa sih stres cuma gara-gara laptop yang notabene-nya adalah mesin yang ngga bisa dipaksa. Begitu pula dengan cerita dari salah satu teman saya waktu dia membeli PSP - sangaaaaat senang - main game dan terburu-buru pengen namatin - lalu apa? Ujung-ujungnya bikin stres juga kalo ngga bisa berpuas diri.

Oh ya, satu lagi alasan kenapa saya ngebet banget pengen beli laptop (dari penghujung tahun 2012 malah), supaya bisa menulis blog dengan lebih nyaman. Lalu, saya malah 'tersandung' karena silaunya monitor dan tiba-tiba kangen sama PC saya yang dulunya selalu saya keluhkan.

Jadi sebenernya, laptop sama old PC pun ngga ada bedanya kok. Cuma bedanya bisa dibawa kemana-mana dan lebih ringan aja. Sama sekali ngga ada perbedaan, kecuali dari saya dan pikiran bodoh saya yang selalu mendewa-dewakan kelebihan laptop dan mengeluh tentang PC saya yang kadang emang rada lemot.

Demikian juga nantinya, ketika saya sudah diberkahi dengan barang-barang yang lebih dari laptop ini sekali-pun.... kita hanyalah berganti label, berganti status yang entah apa itu kegunaannya. sama saja, lalu apa?

Sebut saja mobil, apa bedanya sama angkot? (yang baca pasti mikir saya gila. saya udah cukup gila untuk dikatakan gila. haha)
Itu tetap saja kendaraan, dengan roda yang akan membawa kita menuju kemanapun (dan terkadang sangat macet). bedanya hanyalah sekarang sudah ada setir di depan, lagu-lagu sudah keluar dari speaker mobil (dan bukannya dari earphone yang plugged in di telinga kita--sering banget saya lakuin pas lagi naik angkot).

Rumah juga. Apa bedanya? Kasur yang lebih empuk, air pancuran yang lebih hangat, kolam renang, sofa yang lebih nyaman, home theathre yang lebih gede? Hanyalah pergantian status saja.

Dan kalau dalam hidup ini, kita hanya mengejar label-label layaknya mengganti botol kecap, disertai dengan keserakahan yang want more and more, tentu saja kehidupan tidak begitu layak untuk dijalani. We have our own mission, and it's more important than anything, yaitu mencopoti label-label kita dan mengenakan at least satu saja, label bahwa kita adalah manusia.

Eits, tapi ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki kekayaan dan kemakmuran seperti mobil pribadi, rumah, gadget-gadget mahal dkk ya. 
Kita tentu saja boleh mencicipi keindahan duniawi ini, namun dengan mindset yang berbeda. tanpa keserakahan dan kebodohan. menjadikannya sebagai apa adanya, memakainya sesuai kebutuhan dan sebagai pendukung kita untuk menjadi manusia yang lebih apa adanya. 
may this very wonderful thing can take me to things that make me appreciate life, more.
 spoiler dikit tentang HP Pavilion Sleekbook 14 B039-TU

*layarnya yang 14 inch cukup nyaman untuk dipandangi berlama-lama. jernih banget kok.
*keyboard nya juga nyaman banget, apalagi bagi saya yang suka banget mengetik ini. tidak berisik dan cukup anggun.
*processor laptop ini hanya Intel Pentium, dengan RAM 2GB (dan bisa di upgrade sampe 8GB), namun kuat untuk di install windows 7 64bit or even windows 8.
*saya suka bangeeeeet sama audio nya. ada speaker Dolby Advanced Audio dan menghasilkan suara yang cukup bersih dan jernih.
*webcam nya tidak begitu bagus siiiiih. hehehe, cuma ya it's okay, kan emang kebanyakan laptop juga begitu camera nya. hehehe.
*USB input nya ada 1 untuk port 2.0 dan 2 untuk port 3.0 nah yang saya bingungin adalah, kenapa dari DVD ROM, modem, dan flashdisk saya semuanya cuma 'muat' di 2.0 yah? capedeh. haha..
* ada bluetooth, wifi, port untuk media card reader. 

Saya selalu ingin berpegang teguh pada satu pendirian bahwa : 
"teknologi terus berkembang, dan kita tidak mungkin bisa mengejarnya. selalu ada barang yang lebih dan lebih bagus. yang kita harus beli hanyalah yang sesuai dengan kebutuhan kita."

jadi bisa dikatakan, laptop ini sudah sesuai dengan yang saya butuhkan.
rasanya seperti dipertemukan dengan soulmate <3 hahahaha! cupsssss :* 

No comments: